Api selalu identik dengan keagairahan dan semangat. Ada “api asmara”, “api cinta” ada pula “berapi-api”. Saya sendiri, sangat suka dengan metafora api untuk menggambarkan semangat. Api abadi berarti semangat yang abadi. Jatuh dan bangun tetap dalam semangat, karena dengan itu kejayaan akan diraih.

Api abadi itulah yang dibawa rombongan pembawa obor Sea Games 2011 dari Mrapen ke Jogja kemudian ke Borobudur, dan Rabu Sore, 25 Oktober 2011 saya berkesempatan menyaksikannya saat rombongan singgah di Semarang, tepatnya di depan Balaikota Semarang di Jalan Pemuda. Continue reading ‘Yang Tak Pernah Padam’


dona-satelit-postPercayalah tiap manusia memiliki jalan cintanya sendiri. Dan kita bisa merenungi bagaimana jalan cinta yang sedang kita jalani sambil menikmati goyang maut seorang Dian Sastrowardoyo. Saya sendiri sampai “glekk” melihat liukan seksi Dian Sastro dalam sebuah adegan di atas panggung dangdut, sambil ingat ortu di rumah, dan menyadari betapa berharganya masih memiliki ortu.

Saya rasa orang lain yang menonton film 3 Doa 3 Cinta ini juga akan merasakan sesuatu yang tidak jauh berbeda dengan yang saya rasakan saat menonton film tersebut. Mungkin sesekali kita juga akan terpingkal menyaksikan beberapa adegan satir yang sebenarnya sangat menohok prilaku kita sehari-hari. Seperti ketika Dona Satelit (Dian Sastrowardoyo) mencium Huda (Nicholas Saputra) dan Huda mengucapkan kalimat istighfar. Adegan tersebut sepertinya sangat lucu, tapi begitulah adanya kehidupan seorang santri. Continue reading ‘Tiga Jalan Cinta’


Apakah blog bisa mengatasi kemiskinan? Apakah blog bisa membantu petani dan nelayan untuk meningkatkan kesejahteraannya?

Pertanyaan tersebut meluncur begitu saja dari mulut seorang wartawati sebuah harian besar di tanah air. Wajahnya yang cantik semakin menenggelamkan saya dalam riuh suara gelak tawa pengunjung kafe. Sebagai blogger gadungan, saya tidak cukup siap untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan sudah bisa ditebak, jawaban yang saya berikan tentu sama sekali tidak membuatnya bangga berada di depan saya. Continue reading ‘Pertanyaan Kejam untuk Blog’


Ya, ada beban berat yang dibebankan di pudak Loenpia. Bisa jadi beban itu lebih berat daripada yang dipikul Walikota Semarang. Ah saya terlalu berlebihan? Ok beri saya waktu untuk menjelaskannya.

Begini, kamu tahu Semarang kan? Kota yang pernah dijadikan ibu kota waktu pendudukan Belanda saat menjajah wilayah yang sekarang diberi nama Indonesia ini, diakui atau tidak memang menyimpan berbagai tempat dan sejarah yang patut dibanggakan. Ironisnya generasi di atas kita, yang telah tinggal dan mencari penghidupan di Semarang, tidak cukup peduli dengan kota yang pernah dijuluki sebagai Venice van Java ini. Continue reading ‘Menjadi Loenpia.Net Adalah Kutukan’




Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 10 other subscribers

Blog Stats

  • 47,399 hits